AWAS Jangan Sampai Terlambat !! Yuk Mari Mengenal Limbah Medis Dan Bahayanya. Bantu Share Ya Agar Yang Lain Tau
Aktivitas medis di beberapa fasilitas seperti rumah sakit, puskesmas serta pustu bisa membuahkan limbah. Sangatlah penting untuk beberapa petugas kesehatan untuk belajar bagaimanakah membuat perlindungan bukan sekedar diri mereka sendiri namun juga masyarakat umum dari bahaya yang dikarenakan oleh perlakuan limbah medis yang tidak benar.
Berikut ini yaitu sebagian efek samping limbah medis pada lingkungan hidup serta kualitas kesehatan :
- Rusaknya estetika lingkungan hidup,
- Rusaknya properti,
- Rusaknya tumbuhan serta hewan,
- Rusaknya pada kesehatan manusia,
- Rusaknya genetik serta reproduksi.
Karakteristik limbah medis
Pada umumnya, ada dua jenis limbah : limbah non medis serta limbah medis. Limbah non medis termasuk juga kertas, kaleng, botol, bekas makanan, bungkus makanan serta sampah dari kamar pasien. Sampah medis datang dari perlakuan medis dari beragam sumber dari mulai bagian gigi hingga veteriner, obat-obatan, terapi, penelitian dan pelatihan serta pendidikan.
Berdasar pada potensi bahayanya jadi limbah medis bisa diklasifikasikan seperti berikut :
- Limbah tajam
- Limbah yang infeksius
- Limbah patologi serta anatomi
- Limbah sitotoksik
- Limbah obat-obatan
- Limbah kimia
- Limbah radioaktif
Dampak limbah medis untuk kesehatan
Kontak segera dengan sampah beresiko dari pusat-pusat kesehatan bisa menyebarkan penyakit. Hal semacam ini bisa dikarenakan oleh salah satu atau lebih dari beberapa hal tersebut :
- Limbah yang memiliki kandungan penyebab-penyebab penyakit infeksi
- Limbah yang memiliki kandungan racun atau obat-obatan serta bahan kimia berbahaya
- Limbah yang memiliki kandungan bahan radioaktif
- Limbah yang memiliki kandungan bahan-bahan yang tajam
Orang yang bekerja di pusat-pusat pelayanan kesehatan dan beberapa pengunjung bisa beresiko pada bahaya-bahaya tertulis diatas. Limbah infeksius bisa memiliki kandungan beragam mikroorganisme patogen yang bisa masuk ke dalam tubuh manusia dengan beragam cara :
- Kulit yang luka, lepuh atau goresan di kulit (contoh : HIV, HBV, HCV, demam berdarah)
- Selaput lendir (contoh, anthrax, infeksi kulit)
- Lewat udara (contoh, bronchitis)
- Lewat mulut (contoh, gastroenteritis)
Orang yang beresiko tinggi
Petugas sanitasi serta perawatan termasuk juga petugas yang bekerja di daerah lembab atau di insinerator serta pengambil sampah.
- Petugas layanan pendukung : pekerja binatu, supir, dan lain-lain.
- Pemulung
- Pasien rawat inap
- Pengunjung
- Petugas medis : dokter, perawat, dan lain-lain.
Manajemen limbah medis
Kian lebih 20% limbah sarana layanan kesehatan bisa mengakibatkan infeksi. Kurangnya perlakuan limbah bisa melipatgandakan kemungkinan kerancuan. Dalam perlakuan limbah klinis, beberapa bahan perlu dipisahkan, dimasukkan ke wadah, dipindahkan serta di proses.
Beberapa cara perlakuan limbah medis yang umum dikerjakan sekarang ini di Indonesia diantaranya :
- Autoclav uap
- Dekontaminasi bahan kimia
- Penimbunan tanah
- Insinerasi
Most Read Articles
Berikut ini yaitu sebagian efek samping limbah medis pada lingkungan hidup serta kualitas kesehatan :
- Rusaknya estetika lingkungan hidup,
- Rusaknya properti,
- Rusaknya tumbuhan serta hewan,
- Rusaknya pada kesehatan manusia,
- Rusaknya genetik serta reproduksi.
Karakteristik limbah medis
Pada umumnya, ada dua jenis limbah : limbah non medis serta limbah medis. Limbah non medis termasuk juga kertas, kaleng, botol, bekas makanan, bungkus makanan serta sampah dari kamar pasien. Sampah medis datang dari perlakuan medis dari beragam sumber dari mulai bagian gigi hingga veteriner, obat-obatan, terapi, penelitian dan pelatihan serta pendidikan.
Berdasar pada potensi bahayanya jadi limbah medis bisa diklasifikasikan seperti berikut :
- Limbah tajam
- Limbah yang infeksius
- Limbah patologi serta anatomi
- Limbah sitotoksik
- Limbah obat-obatan
- Limbah kimia
- Limbah radioaktif
Dampak limbah medis untuk kesehatan
Kontak segera dengan sampah beresiko dari pusat-pusat kesehatan bisa menyebarkan penyakit. Hal semacam ini bisa dikarenakan oleh salah satu atau lebih dari beberapa hal tersebut :
- Limbah yang memiliki kandungan penyebab-penyebab penyakit infeksi
- Limbah yang memiliki kandungan racun atau obat-obatan serta bahan kimia berbahaya
- Limbah yang memiliki kandungan bahan radioaktif
- Limbah yang memiliki kandungan bahan-bahan yang tajam
Orang yang bekerja di pusat-pusat pelayanan kesehatan dan beberapa pengunjung bisa beresiko pada bahaya-bahaya tertulis diatas. Limbah infeksius bisa memiliki kandungan beragam mikroorganisme patogen yang bisa masuk ke dalam tubuh manusia dengan beragam cara :
- Kulit yang luka, lepuh atau goresan di kulit (contoh : HIV, HBV, HCV, demam berdarah)
- Selaput lendir (contoh, anthrax, infeksi kulit)
- Lewat udara (contoh, bronchitis)
- Lewat mulut (contoh, gastroenteritis)
Orang yang beresiko tinggi
Petugas sanitasi serta perawatan termasuk juga petugas yang bekerja di daerah lembab atau di insinerator serta pengambil sampah.
- Petugas layanan pendukung : pekerja binatu, supir, dan lain-lain.
- Pemulung
- Pasien rawat inap
- Pengunjung
- Petugas medis : dokter, perawat, dan lain-lain.
Manajemen limbah medis
Kian lebih 20% limbah sarana layanan kesehatan bisa mengakibatkan infeksi. Kurangnya perlakuan limbah bisa melipatgandakan kemungkinan kerancuan. Dalam perlakuan limbah klinis, beberapa bahan perlu dipisahkan, dimasukkan ke wadah, dipindahkan serta di proses.
Beberapa cara perlakuan limbah medis yang umum dikerjakan sekarang ini di Indonesia diantaranya :
- Autoclav uap
- Dekontaminasi bahan kimia
- Penimbunan tanah
- Insinerasi
Most Read Articles
AWAS Jangan Sampai Terlambat !! Yuk Mari Mengenal Limbah Medis Dan Bahayanya. Bantu Share Ya Agar Yang Lain Tau
Reviewed by Unknown
on
22.23
Rating: